Saturday, January 08, 2011

PSSI Takut Adanya LPI

Opini oleh : Hn Adika Maulana

31 December 2010 | 07:21


Ada sesuatu hal yang membuat saya sangat bingung,kenapa dan mengapa PSSI begitu melarang ada nya kompetisi saingan Liga Super Indonesia?Apa mereka takut tersaingi?atau memang ada pihak tertentu yang meminta agar PSSI melarang keras ada nya kompetisi di luar rencana PSSI?

Liga Primer Indonesia(LPI) adalah kompetisi gagasan Arifin Panigoro,ide ini keluar atas nama untuk ikut membantu perkembangan sepak bola di tanah air.Ada yang pro dan ada pula yang kontra,menurut pandangan saya rakyat sangat menerima adanya kompetisi ini,intinya rakyat pro atau mendukung ada nya kompetisi ini.Jadi siapa yang kontra?Yang kontra adalah mereka yang berdiri di atas otoritas sepak bola tanah air yaitu PSSI,sejak munculnya rencana pembentukan kompetisi Liga Primer Indonesia,PSSI langsung menolak keras rencana ini,tanpa mempertimbangkannya lagi.Namun Arifin panigoro tak menyerah begitu saja,Arifin bersih keras ingin membuka kompetisi yang lisensi nya di dapatkan langsung dari salah satu kompetisi terbaik di dunia yaitu English Primer Leaque(EPL) .LPI atau Liga Primer Indonesia,menerapkan sistim sebagaimana yang di gunakan oleh EPL.Ancaman dari ketua umum PSSI yaitu Nurdin Halid tak di dengar oleh Arifin,Arifin bersama rekan-rekannya terus berjuang agar rencana kompetisi ini tetap berjalan,dan hasilnya memang berbuah manis,sebanyak 19 klub Indonesia menyatakan akan mengikuti kompetisi ini.Dari 19 klub itu terdapat tiga klub yang terdaftar di kompetisi Liga Super Indonesia dan satu klub berasal dari divisi utama Indonesia yakni Persema Malang,Persibo Bojonegoro dan PSM Makasar serta Persebaya Surabaya.Tak ayal ke empat klub ini pun di ancam akan di coret dari daftar tim sepak bola PSSI,bila mereka bersikukuh untuk tetap mengikuti LPI.PSSI menyatakan sikap tegas terkait pengunduran empat klub dari Liga Super Indonesia (LSI) dan Divisi utama.Menurut Sekretaris Jendral PSSI, Nugraha Besoes, PSSI dan BLI akan mendegradasi ke empat klub tersebut dari LSI dan Dvisi Utama.
Adapun ketiga klub itu yang menyatakan diri keluar dari LSI adalah PSM Makasar, Persema Malang, dan Persibo Bojonegoro. PSSI menerima surat resmi pengunduran diri dari Persema Malang dan PSM Makasar pada tanggal 24 Desember 2010. Sementara Persibo Bojonegoro mengajukan surat resmi tertanggal 29 Desember 2010. Secara otomatis ketiga kesebelasan ini akan terdegradasi. Nilai yang telah dikumpulkan ketiga klub akan hangus. BLI juga akan memberikan sanksi kepada manajerial, pelatih, dan pemain dari ketiga klub ini terkait perpindahannya dari LSI ke LPI.

Memang apa yang di usung oleh LPI?

Sebagaimana dijelaskan oleh pihak Liga Primer Indonesia (LPI), kompetisi ini dibuat juga dalam rangka menciptakan kemandirian klub-klub sepak bola di Indonesia agar tidak selalu bergantung pada dana APBD daerah masing-masing. Mereka ingin klub-klub di Indonesia benar-benar profesional. Selama ini dengan mengikuti kompetisi ISL atau liga Indonesia yang dikelola PSSI, klub tidak mendapatkan penghasilan sebagaimana yang didapat klub-klub Eropa, seperti Liga Inggris,Italia,Spanyol dll. Konon LPI yang dikelola Pengusaha Arifin Panigoro bersama beberapa pengusaha Indonesia ini akan memberikan dana awal sebesar Rp 30 Miliar untuk setiap klub yang bergabung dengan LPI.Sebuah tawaran yang cukup menggiurkan bagi klub-klub Indonesia,karena kebanyakan diantaranya klub-klub Indonesia masih menyusui dana dari APBD.Klub mana yang tidak mau,bila di berikan modal untuk membentuk sebuah tim yang berkualitas.PSSI pun hanya bisa diam,tak ada yang berani berkata bahwa PSSI juga mampu untuk memberikan modal awal untuk setiap klub yang belum mampu untuk mandiri.PSSI hanya sanggup berkoar-koar untuk menolak ada nya kompetisi ini,namun PSSI tak sanggup memberikan solusi terbaik untuk sebuah klub yang masih menyusu dana dari APBD.Nurdin Halid beserta antek-antek nya bersikeras tetap menolak ada nya kompetisi ini,namun tolakan keras ini mendapatkan jawaban yang berbeda dari Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng,Andi mengatakan “saya sangat setuju dengan ada nya kompetisi lokal selain Liga Super Indonesia,apalagi kompetisi ini untuk ikut membantu mengembangkan sepak bola Indonesia menjadi lebih baik lagi,kenapa mesti dilarang” ujar Andi Mallarangeng.Seperti nya PSSI mendapatkan tamparan keras langsung dari Menpora,belum ada tanggapan lagi dari PSSI atas pernyataan Andi Mallarangeng ini.

Kemunculan LPI masih dibayangi resistensi dari PSSI. Otoritas sepakbola tanah air tersebut menjanjikan sanksi berat buat siapapun yang terlibat dalam kompetisi gagasan Arifin Panigoro tersebut.Namun beberapa klub yang berpartisipasi di LPI punya anggapan lain. Mereka kompak menyebut kalau kompetisi tersebut juga akan membantu membentuk sepakbola Indonesia yang lebih baik.”Menurut saya prospeknya bagus selagi tujuannya untuk memajukan persepakbolaan Indonesia dan menghasilkan prestasi. Saya yakin itu tak masalah dan PSSI tak akan memberi sanksi,” sahut ketua umum Persema Malang, Peni Suparto.Pernyataan senada terlontar dari Muhamad Al-Hadad, pelatih pelatih Manado United. Disebutnya, LPI membuka kesempatan yang lebih lebar buat pelatih dan pemain untuk menyalurkan kemampuannya.”Saya kira kompetisi seperti ini bagus karena membuka kesempatan untuk pelatih dan pemain. Selagi tujuannya untuk sepakbola Indoenesia, saya rasa tidak masalah,” sahut Al Hadad.

Menurut salah satu penggagas LPI, Meiriyon Moeis,”kemarahan PSSI tidak akan memengaruhi bergulirnya LPI. PSSI silakan saja marah. Hanya saja LPI tetap bergulir. LPI hanya ingin kompetisi yang bersih, transparan, dan keuntungan yang merata ke klub-klub”,ujar Moeis yang juga CEO Batavia FC, salah satu klub peserta LPI.Menyoal sikap tegas yang dilakukan PSSI termasuk kepada tiga klub yang mengundurkan diri dari Liga Super Indonesia (LSI), Moeis menanggapi santai. Walaupun mendapatkan ancaman kerasa dari PSSI,LPI akan tetap bergulir pada tanggal 8 Januari 2011,karena tidak mungkin bila LPI harus di gagalkan di tengah jalan,karena semua klub yang mengikuti LPI sudah melakukan teken kontrak dengan para pemainnya masing-masing.

Sesungguhnya LPI sudah berlaku sopan dalam membentuk kompetisi baru ini di Indonesia,Secara Resmi LPI telah melayangkan surat resmi permohonan penyelenggaraan turnamen,Namun PSSI tetap bersikeras, LPI dianggap telah melanggar kode etik sepakbola Indonesia (statuta FIFA). LPI telah melanggar statuta PSSI pasal 15 ayat H, UU no.3 tahun 2005 tentang keolahragaan, pasal 51 ayat 4, dan pasal 89. Pasal 15 ayat 1 (h) menyebutkan anggota PSSI mempunyai kewajiban untuk tidak menjalin hubungan keolahragaan dengan pihak yang tidak dikenal atau dengan anggota yang diskorsing atau dikeluarkan.

Apa yang di takutkan oleh PSSI sehingga kompetisi ini dilarang untuk menyaingi Liga Super Indonesia(LSI)?

Ada banyak kemungkinan yang akan terjadi bila kompetisi Liga Primer Indonesia jadi di jalankan,yaitu salah satunya akan tampak jelas nya pengaturan jadwal yang buruk di kompetisi Liga Super Indonesia yang di pimpin oleh PSSI,sedangkan LPI yang di pimpin langsung oleh management dari English Primer Leaque(EPL) bersama beberapa penggagas LPI,akan menunjukan bagaimana jadwal kompetisi yang sehat dan benar.Munkin anda semua tahu bagaimana berantakannya jadwal kompetisi LSI yang di susun oleh PSSI,bayangkan saja sebuah klub bisa bertanding 8 pertandingan dalam waktu satu bulan,bila di hitung-hitung satu minggu nya mereka bertanding 2 kali dengan klub yang berbeda-beda.Dengan jadwal yang berantakan seperti ini,maka akan sulit sepak bola Indonesia berkembang dengan sangat pesat dan cepat.Satu hal lagi yang di takuti oleh PSSI terhadap kompetisi PSSI yaitu takut kehilangan sponsor yang selama ini ikut mendukung penyelenggaran LSI.Karena sebelum adanya rencana kompetisi saingan LSI yaitu LPI,pihak sponsor sudah memberikan ancaman akan membatalkan kontrak bila sistim yang di gunakan oleh PSSI tidak berubah menjadi baik,terutama perihal berantakan jadwal pertandingan.Seandainya LPI berhasil menyusun jadwal dengan baik,maka sudah pasti akan banyak sponsor yang mendukung ada nya kompetisi ini,dan kemungkinan besar nya,sponsor yang mendukung LSI akan mundur dan berlabuh mendukung kompetisi LPI.Bayangkan saja jika hal ini terjadi,PSSI akan kehilangan uang sebesar 17 milyar dari pihak sponsor.Hal ini lah yang sebenarnya sangat di takuti oleh PSSI,di permalukan oleh kompetisi LPI.Seperti apa yang sudah pernah saya tuliskan di topik sebelumnya yaitu “Uang Masuk Ke PSSI,Tak Jelas Ke Mana“….PSSI akan kehilangan sumber pemasukan dari sponsor,yang sampai saat ini uang sponsor itu sebenarnya lari kemana,karena hadiah yang di berikan untuk sang juara LSI hanya sebesar tak lebih dari 2 milyar,dan sisa nya entah kemana.

Saya pribadi menilai ini sebagai wacana menarik sekaligus sebuah ironi. Jika benar-benar jadi digelar,Liga Primer Indonesia(LPI) ini tentu akan menjadi saingan ISL versi PSSI. Bisa menimbulkan perpecahan tidak hanya dikalangan elite tapi juga diakar rumput (suporter) dalam memberikan dukungannya, terhadap ISL atau LPI. Sisi positifnya, jika berhasil maka ini akan menjadi revolusi sepakbola yang cantik. Jika pun tidak jadi digelar, setidaknya ini menjadi shock therapy untuk pengurus PSSI termasuk pemerintah dalam hal ini yang selama ini dinilai tidak kompeten dalam mengelola sepak bola nasional.

Bagaimana dengan tanggapan anda semua?

“SAATNYA REVOLUSI PSSI”

No comments: