Thursday, November 27, 2008

Ke Tanah Tingal


Hari Rabu, 26 November 2008, pergi ke tanah tingal di Ciputat, Tangerang Prop.Banten. Naik truk yang biasa untuk membawa pasukan tentara (PPRC) dari salah satu kesatuan yang bermarkas di Cijantung. Perjalanan sekitar satu jam dari Tanjung Barat. Diiringi gerimis rintik-rintik, perjalanan cukup mengasyikan dan sejam kemudian sampai di tempat acara.


Tanah Tingal, adalah sebuah tempat seluas kurang lebih 13 ha, yang dimiliki oleh Keluarga Budiharjo (mantan Dubes dan menteri penerangan pada masa Orde Baru. Tempat ini biasa digunakan untuk acara-acara outing maupun outbond. Tersedia lapangan untuk mendirikan tenda,ruang pertemuan, kolam renang, dapur, mushala dan bangunan untuk kamar besar ber AC yang berisi puluhan ranjang susun untuk menampung banyak peserta. Kegiatan yang dilakukan diantaranya Witegame, flying fox, jalan-jalan santai, rapat, dsb. Tempatnya alami karena tanah terbukja tersebut banyak ditanami pohon-pohon besar seperti beringin dan juga tanaman-tanaman semacam anthurium di dalam pot-pot.


Kami membuat acara untuk anak-anak SD dengan jumlah siswa sekitar 300 anak dari kelas I sd 6. Untuk kelas 1 sd 3, acara dilakukan dari pagi sampai siang, sementara untuk kelas 4 sd 6 acara berlangsung dari siang sampai malam. Kami menginap semalam di sana. Pada saat acara, kami sempat ditemui oleh pemilik tempat yaitu Ibu Budiarjo yang sudah berumur 80 tahun.

Mempunyai putra 6, banyak cucu, dan sudah punya cicit.


Acara berlangsung dengan baik, hanya sayang selama kegiatan selelu saja diiringi hujan rintik-rintik. Sehingga rencana untuk tidur di tenda tentarapun batal karena alas tempat tidurnya basah. Akhirnya kami banyak yang pindah tidur di kamar yang besar tadi. Pulang ke Tanjung Barat sekitar jam 10 siang, jam 14.00 menuju sroto langganan Pak Irsyad di Jl.Dewi Sartika (depan sekolah Marsudirini). Makan satu mangkok yang isinya cukup banyak dan mengenyangkan banget. Dagingnya banyak dan kuahnya buket banget. Pulangnya juga dibawain satu porsi sroto sokaraja yang. Begitu mau bayar, Pak Irsyad menolak. Wis ora usah bayar,,,,nggo olih2 bojomu kon melu ngrasakna enake sroto Sokaraja Pak Irsyad. Dadi ora jere-jere maning.






1 comment:

Bangsari said...

gambare sroto marahi ngiler marahi dadi kencot maning koh. apik banget.