Tuesday, July 08, 2008

Liburan Kenaikan Kelas Anaku

Alhamdulilah anakku Naufal naik ke kelas 3 dengan nilai yang baik dan memuaskan,,,,maka liburanpun diisi dengan jalan-jalan di kota kelahiranku, Purwokerto.

Berangkat dari Jakarta sekitar jam 05.45 Wib langsung menuju Purwokerto lewat jalur utara. Berangkat berenam yaitu Aku, Naufal (anaku), Esti (istri), Evan (Adik ipar), Nani (istri Evan), dan Mertua perempuan. Naik mobil Suzuki APV Arena tahun 2008, terasa sesak juga, karena bangku terisi semua. Aku di depan bersama Evan yang jadi Pak Sopir, Istri, Nani, dan Ibu di bangku tengah, sedangkan Naufal anaku di bangku belakang. Dua bangku digulung ke depan untuk tempat barang-barang dan pakaian ganti selama di Purwokerto.

Berhenti beberapa kali untuk sekedar buang air kecil dan di bribes untuk membeli telor asin langganan mertua. Sampai di Purwokerto kurang lebih jam 14.00. Kami istirahat makan siang dulu di Rumah Makan Nusantara masakan Padang di sebelah SMA 4 Purwokerto. Dulu tahun 86, waktu aku masih sekolah di Pwt, rumah makan ini jelas belum ada. Wah sekarang rumah makan segede rumah makan padang sederhana di Jakarta ternyata sudah ada di Purwokerto. Masakannya pun tidak jauh berbeda dengan masakan restoran padang sederhana yang ada di Jakarta.

Setelah itu, kami langsung menuju rumah yang baru akan diresmikan penggunaannya pada malam harinya. Rumah yang merupakan Town House dengan luas tanah 220 m2 ini terletak di Jl. Moh. Besar Purwokerto Utara, tepatnya di depan SD Kuthasari 3, sekitar 300 m dari kolam renang Langen Tirto. Hawa sejuk langsung terasa. Air yang mengalir di selokan samping rumah juga sangat jernih, sama seperti air pegunungan yang diangkut dengan mobil tangki untuk air isi ulang di Jakarta.

Maka kolam renang langen tirto tidak pernah kehabisan air, karena airnya berasal dari curahan yang mengalir mungkin dari Gunung Slamet. Beda dengan kolam renang salah satu teman di Paguyuban Jateng yang ada di kawasan Pondok Indah. Kolam renangnya terpaksa diisi dengan air mineral isi ulang (mobil tanki air pegunungan) karena tidak mendapatkan air yang jernih di Jakarta ini. Terpaksa harus membeli air beberapa tanki dari kawasan bogor.

Malam harinya, acara peresmian, atau tepatnya selamatan menempati rumah baru. Tahlilan dipimpin oleh Kyai setempat dan diikuti oleh para tetangga dan juga para kuli bangunan yang masih menyelesaikan proyek Town House yang ada. Hadir juga Bapak Dullah dan istri (Kamaba senior yang sekarang sudah menetap di Pwt), juga Bapak Kolonel (Purn) Kusmandar, anggota Kamaba Senior yang juga mantan anggota DPRD DKI dan sempat akan mencalonkan diri menjadi Bupati Banyumas tapi urung dilakukan. Sekarang juga menetap di Purwokerto, walaupun masih ada rumah juga di Jakarta.
Rupanya memang ada trend di kalangan orang Banyumasan yang lebih senang kembali ke kota asalnya ini ketika memasuki masa pensiun. Tidak mengherankan bila ada yang menyebut Purwokerto sebagai kota pensiunan.

Kamis paginya kami ke tempat saudara yang baru saja kesripahan ditinggal ibunya, di sekitar pasar wage, kemudian ke rawalo ke rumah kakak, Mamak, dan keponakanku yang di Margasana.
Selanjutnya setiap pagi molai hari Jum’at, anaku ketagihan untuk berenang di kolam renang Langen Tirto. Jum’at, Sabtu, dan Minggu. Pagi-pagi, sekalian mandi pagi lah,,,
Aku ya mau ngga mau mesthi ikut nemanin anaku.

Hari Jumat sore menuju lokasi wisata Baturraden. Sempat makan sate ayam, mendoan, dan minum susu sapi segar yang hangat di pinggiran air terjun. Ada juga yang makan pecel dan jagung baker. Semua makanan enak-enak, dan harganya relatif murah. Apalagi mendoannya wah,,,kayanya nggak ada duanya deh. Gurih, mirasa, dan tentu saja hangat. Lebih pas lagi karena minumnya susu murni yang segar dan hangat.

Selanjutnya makanan lain yang sempat dicobain adalah keong yang berkuah di Jl.Kauman Lama Purwokerto, tepat di depan kantor PCNU Purwokerto. Tidak ketinggalan Soto Jasim Jatilawang, dan yang baru adalah Sroto Bu Rasmudi di Jl.Sela Kambang Purbalingga. Tepatnya di depan tugu, di seberang Kodim Purbalingga. Srotonya benar-benar segar, sehingga habis sampai tetes terakhir (kaya semboyan es teller 77 aja) Dagingnya banyak, ukuran mangkoknya jumbo, wuih,,,menggeh-menggeh, ora wani nambah mbok kewaregen.

Selain itu ada pecel yang memang enak. Rebusannya benar-benar lunak sehingga nggak ada sayuran yang ngganjel di lidah. Bumbunya ngga pedas tapi buket dan manis. Pecel kayanya ada di mana-mana. Di samping di lokawisata Baturaden, saya juga beli yang di halaman kolam renang Langen Tirto dan juga kali lain yang di seberang jalan di depan kolam renang. Semuanya enak dengan harga sangat terjangkau.

Minggu pagi sekitar jam 10.00 wib kami meninggalkan Kuthasari menuju Jakarta. Sampai di Jakarta sekitar pukul 21.30 Wib. Untuk sementara, rumah Kuthasari ditungguin orang. Rumah itu akan digunakan jika kami kembali ke Purwokerto.